pemula pada proses pemilihan 2024. Kontribusi mereka pada pesta demokrasi nanti memiliki potensi besar
untuk membawa perubahan positif bagi Indonesia. Menurut Nur Wardhani (2018) Pemilih pemula yang
terdiri atas pelajar, maha pelajar atau pemilih dengan rentang usia 17-21 tahun menjadi segmen yang
memang unik, seringkali memunculkan kejutan dan tentu menjanjikan secara kuantitas. Disebut unik, sebab
perilaku pemilih pemula dengan antusiasme tinggi, relatif lebih rasional, haus akan perubahan dan tipis akan
kadar polusi pragmatisme.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pemilih Gen Z di Indonesia mencapai 27,94%
dari total jumlah keseluruhan pemilih, sehingga diperkirakan Gen Z menjadi kelompok pemilih terbesar
pada pemilu 2024. Jumlah ini sangat signifikan dan membawa fakta bahwa hasil pemilu 2024 digenggam
oleh para generasi Z. Generasi Z hadir pada saat teknologi sedang berkembang pesat, penggunaan internet
dan media sosial pun ikut didominasi oleh Gen Z berdasarkan data dari Kominfo dalam laporan survei status
literasi digital di Indonesia di tahun 2022. Fenomena ini tentu menjadi tantangan besar pada kandidat calon
presiden 2024 untuk menarik citra yang baik pada Generasi Z dalam pembentukan opini publik, sehingga
kampanye menggunakan sosial media lebih digunakan oleh para calon presiden untuk membangun
jangkauan yang lebih luas.
Gambar 1. Data generasi yang paling banyak menggunakan internet
Sumber : https://indonesiabaik.id/infografis/gen-z-indonesia-internet-an-mulu
Z memiliki harapan yang tinggi terhadap pemimpin Indonesia di masa depan. Mereka yang lebih dekat pada
teknologi dengan bebasnya informasi yang tersebar, berita hoaks menjadi permasalahan utama yang dapat
menyebabkan kebingungan dan ketakutan pada Gen Z untuk memberikan hak suara pertama mereka pada
tahun 2024. Kurangnya sosialisasi, klarifikasi, dan juga pola pikir instan yang menjadi ciri khas dari Gen Z
menjadi kekhawatiran tersendiri untuk masa depan Indonesia. Untuk itu Generasi Z mengharapkan adanya
pemimpin yang bersih, jujur, dan berpihak kepada rakyat. Gen Z juga sangat peduli terhadap isu-isu sosial
dan lingkungan serta kejahatan yang bersumber pada perkembangan teknologi seperti, bullying, penipuan,
asusila dan lain-lain.
Terlepas dari kesadaran pribadi dan antusias dari pemilih muda tentang pentingnya keikutsertaan mereka dalam pemilihan umum, peran orang tua sebagai faktor pendukung sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran menggunakan hak suara mereka untuk pertama kali dalam pemilu 2024. Orang tua juga perlu untuk memberikan bimbingan agar lebih berhati-hati dan bijak dalam menerima, membagikan informasi serta berpendapat dan memberikan komentar di media sosial.
Partisipasi Gen Z dalam pemilihan presiden sangat penting untuk masa depan Indonesia. Suara Gen Z dapat menjadi penentu arah pembangunan Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan partisipasi Gen Z dalam pemilihan presiden. Upaya tersebut antara lain, peran orang tua dalam edukasi politik dan pemilu, meningkat kepercayaan Gen Z terhadap kebenaran berita politik tanpa isu-isu hoaks, dan menyediakan sarana teknologi yang memudahkan Gen Z untuk berpartisipasi dalam pemilu. Dengan upaya tersebut, diharapkan partisipasi Gen Z dalam pemilihan presiden dapat meningkat. Hal ini akan menjadi langkah penting bagi Indonesia untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Penulis: Adinda Shabilla, Editor: Kayla S. & Febrian R.N
Daftar Pustaka
Sitorus, M. S., & Sitorus, S. H. (2023). Partisipasi Generasi Z dalam Menggunakan Hak Pilih pada Pemilihan Umum 2024 di SMK Taruna Pekanbaru. EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 3(2), 969-976.
Miskal, A. R. R., Malika, A. R., Nuruna, H., & Mumtaz, S. A. (2023). Etika Gen Z dalam Menyampaikan Preferensi Calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024 di Sosial Media. Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 1(5).
Comments
Post a Comment